Home » Review » Belajar Bahasa Inggris di Desa Bahasa Borobudur

Belajar Bahasa Inggris di Desa Bahasa Borobudur

Belajar Bahasa Inggris di Desa Bahasa Borobudur – Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa yang banyak dipakai di seluruh belahan dunia. Maka dinobatkan Bahasa Inggris menjadi bahasa Internasional.

Kebanyakan orang untuk belajar bahasa inggris sangat susah, apalagi ketika di SMA kebanyakan kita hanya dituntut untuk menghapas tenses, setibanya selesai sekolah semuanya akhirnya lupa. Jadi setelah lulus SMA maka bahasa inggris yang diingat hanya “Yes”, “No”, atau cuma “I Love U”. Miris sekali melihatnya.

Ternyata untuk belajar bahasa inggris itu sendiri harus menemukan pola yang pas sehingga apa yang dipelajari tidak cepat lupa. Merupakan kebanggan tersendiri tim Juragan dapat belajar bahasa inggris di desa bahasa borobudur pada tanggal 19 Desember 2015 kemarin.

Perjalanan dimulai dari Jogjakarta dengan mengendarai sebuah minibus yang berisi anak – anak alay dari Komunitas Blogger Jogja. Didalam bus yang berjalan pun masih sempat – sempatnya untuk foto welfie ria. Hehehehe. Tetapi dari situlah terlihat begitu kompaknya Komunitas Blogger Jogja.

Daftar Isi

Mengenal Desa Bahasa Borobudur

Desa Bahasa Borobudur merupakan sebuah tempat belajar bahasa inggris yang terletak di desa Parakan, RT. 02 / 02 Ngargogondo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Konsep belajar bahasa inggir di Desa Bahasa menggunakan pola have fun learning, belajar sambil bermain, belajar ala anak TK. Tetapi tidak menghilangkan nilai nilai edukatifnya. Banyak yang enggan untuk balik kerumah setelah belajar di Desa Bahasa selama 6 hari. Ujar Mr. Hani Sutrisno sebagai pendiri Desa Bahasa.

Sesampainya di lokasi, tim Juragan dan teman Komunitas Blogger Jogja disuguhi oleh penampilan Angklung dari staff Desa Bahasa. Dengar – dengar kelompok ini baru di bentuk saat adanya Muktamar NU, tetapi permainannya kereen banget guys..

Sesampainya di lokasi Desa Bahasa Borobudur, kita dan rekan – rekan Blogger Jogja juga disuguhi dengan jajanan pasar oleh sahabat desa bahasa. Pokoknya enaaak banget deh.

Salah satu jajanan pasar diatas ada yang namanya clorot, merupakan makanan khas kota Magelang. Dan cara memiliki cara makan yang unik. Bukan di buka bungkusnya melainkan didorong dari bagian bawah hingga muncul keatas. Ternyata sahabat sahabat Blogger Jogja salah semua cara makannya, ketahuan deh bukan orang Magelang.

Launching dan Bedah Buku “How To Master Vocabulary For Daily Conversation”

Keberuntungan kedua pada hari itu adalah ternyata kami tidak hanya melihat – lihat kondisi Desa Bahasa Borobudur, tetapi kami akan melihat langsung launching dan bedah buku Mr. Hani Sutrisno yang kesekian kalinya. How To Master Vocabulary For Daily Conversation merupakan buku karya Mr. Hani Sutrisno yang akan mengajarkan kita bagaimana menghapal kosa kata bahasa inggris dengan cepat dan efektif.

Gambar diatas merupakan penyerahan simbolis oleh pihak penerbit kepada Mr. Hani Sutrisno, sehingga secara resmi buku Mr. Hani Sutrisno di lunching ke pasar indonesia. Semoga dengan hadirnya buku ini dapat membantu mereka – mereka yang kesusahan dalam menghapal bahasa inggris.

Setelah prosesi sakral selesai, yaelaaah bahasanya. Kita teman – teman Blogger Jogja akhirnya mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung metode – metode yang diajarkan oleh Mr. Hani kepada murid – muridnya. Bagaimana menghapal kosa kata bahasa inggris dengan cepat dengan menggunakan gerakan tangan dan lagu. So, kereen bangeet dah. Akhirnya bisa juga menghapal 16 tenses hanya dalam waktu 10 menit. Amaziingggg…

Mr. Hani Sutrisno sendiri memiliki 89 metode pembelajaran dalam memberikan pelajaran bahasa inggris di Desa Bahasa Borobudur. Mulai dari meyoder jari, bernyayi, fun games, cas cis cus, dan lainnya. So akan sangat ngebantu sekali belajar bahasa inggris dengan cepat dan mudah.

Setelah beberapa jam mengikuti pembelajaran, akhirnya kita dibawa untuk berkeliling sekitaran Desa Bahasa. Ini merupakan rangkaian dalam pembelajaran bahasa inggris di Desa Bahasa, mengenal lingkungan sekitar yang dipandu oleh Mr. Miftah. Kita diajak mengelilingi desa, memberi makan sapi dengan bahasa inggris, melihat kondisi homestay tempat para pelajar bermukim selama 6 hari di Desa Bahasa.

Homestay yang disediakan juga sangat layak untuk ditempati, jadi tidak perlu ragu untuk menempatkan anak rekan – rekan untuk belajar di Desa Bahasa Borobudur.

Keberuntungan ketiga yang kami dapatkan pada hari itu adalah dengan disuguhkannya kembali makan siang oleh Mr. Hani dan Istri dari Desa Bahasa. Makanan yang enak bangeet membuat perut kenyang setelah otak tekuras belajar bahasa inggris dan keliling – keliling sekitaran desa.

Setelah makan siang dilanjutkan kembali dengan acara diskusi dengan Mr. Hani mengenai buku yang baru saja di launching, tidak pula ketinggalan games seru dan lomba joget yang dimenangkan oleh salah satu dari Tim Juragan.

Kesimpulan

Belajar Bahasa Inggris tidak mengenal usia, bisa dimulai sejak dini. Apalagi pada tahun 2016 akan menghadapi MEA, bahasa inggris akan benar – benar menjadi bahasa sehari – hari. Jika kita tidak mampu berbahasa inggris dengan baik, maka bersiap Indonesia akan diajajah oleh para pedagang asing.

Demikian cerita tentang Belajar Bahasa Inggris di Desa Bahasa Borobudur, cerita ini merupakan pengalaman pribadi yang dialami oleh Tim Juragan. Semoga dengan adanya cerita ini dapat menginformasikan kepada sahabat Juragan ternyata ada tempat belajar bahasa inggris yang baik selain di desa Pare Kediri.